Skandal Guncang Maskapai Raksasa, Pesawat Terbang 10 Menit Tanpa Pilot

Skandal Guncang Maskapai Raksasa, Pesawat Terbang 10 Menit Tanpa Pilot

Jakarta – Sebuah penerbangan Lufthansa yang tersebut menghadirkan 205 khalayak pada dalamnya pergi tanpa pilot selama 10 menit. Insiden yang disebutkan terjadi pada waktu penerbangan dari Frankfurt ke Seville, Spanyol pada 17 Februari 2024 lalu.

Laporan baru dari otoritas investigasi kecelakaan Spanyol CIAIAC, seperti dikutipkan CNN International pada Selasa (20/5/2025), menyampaikan kapten sempat meninggalkan kokpit untuk menggunakan toilet pada saat kopilot pingsan ketika penerbangan tersebut.

Sebanyak 199 penumpang juga enam awak pesawat berada di menghadapi pesawat Airbus A321 pada pada waktu itu, menurut laporan CIAIAC.

Pesawat terus terbang dengan cara yang tersebut stabil akibat autopilot aktif, namun copilot tidak ada mengoperasikan kontrol secara tidaklah sengaja, kata laporan itu. Mereka menambahkan bahwa pendapat yang mana konsisten dengan “ketidakmampuan mendadak kemudian parah” copilot direkam pada perekam pengumuman selama waktu ini.

Pengendali sesudah itu lintas udara berupaya mencapai kopilot hingga tiga kali, tetapi tiada ada tanggapan.

Laporan itu mengemukakan kapten kembali dari kamar mandi kemudian mencoba membuka pintu kokpit dengan kode inisiasi biasa, yang digunakan berbunyi kokpit. Kapten melakukan lima upaya untuk ini kemudian pribadi anggota kru kokpit juga menempatkan panggilan interkom ke dek penerbangan. Tanpa tanggapan, kapten menggunakan kode darurat untuk mendapatkan akses lalu mengambil kendali pesawat.

Lufthansa memaparkan bahwa mereka mengetahui laporan penyelidikan juga mereka telah lama bekerja identik dengan pihak berwenang Spanyol. Dikatakan departemen keselamatan penerbangannya sendiri juga sudah pernah melakukan penyelidikan, namun mereka tidak ada dapat berkomentar lebih lanjut lanjut tentang laporan tersebut.

Kopilot menerima pertolongan pertama dari kru lalu manusia dokter, yang digunakan bepergian sebagai penumpang, kata laporan itu. Kopilot sadar kembali juga kemudian mengemukakan bahwa ia ingat sedang dirawat oleh kru juga dokter.

Kapten memutuskan untuk mengalihkan penerbangan ke bandara Adolfo Suárez Madrid-Barajas Madrid, pada mana ia mendarat sekitar 20 menit kemudian. Begitu tiba dalam Madrid, kopilot itu dipindahkan ke rumah sakit pada mana ia tinggal selama beberapa jam.

Sebuah penyelidikan menentukan bahwa kopilot yang disebutkan mengalami gejala dari situasi neurologis yang tersebut sudah ada ada sebelumnya tetapi tidak ada beliau ketahui. Sertifikat medis kopilot sejak itu ditangguhkan.

Otoritas Spanyol merinci insiden yang disebutkan sebagai “keadaan luar biasa”, lalu mengungkapkan bahwa kapten dilatih untuk situasi di mana pilot lain berubah menjadi tak mampu.

Meskipun jarang terjadi, ketidakmampuan pada penerbangan, di antaranya kematian mendadak pilot, memang sebenarnya terjadi, kata CIAIAC, mengutip bervariasi laporan.

Otoritas mengungkapkan pihaknya mengidentifikasi 287 ketidakmampuan pilot pada penerbangan di database laporan kejadian transportasi, yang digunakan dikelola oleh Komisi Eropa, selama periode 2019-2024.

Dalam laporan 2004, US Federal Aviation Administration mengidentifikasi 39 ketidakmampuan di penerbangan pada antara pilot maskapai Amerika selama periode enam tahun antara 1993 hingga 1998.

Next Article Turbulensi Industri Penerbangan di 2025, Boeing Jadi Biang Kerok?

Artikel ini disadur dari Skandal Guncang Maskapai Raksasa, Pesawat Terbang 10 Menit Tanpa Pilot