
Truk-truk pengangkut bantuan terlihat pada persimpangan Kerem Shalom pada Selasa (20/5/2025) setelahnya beberapa bantuan diizinkan masuk ke Wilayah Gaza setelahnya negara Israel melonggarkan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. Pertama Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan pelonggaran blokade setelahnya militer mengumumkan telah dilakukan memulai “operasi darat yang mana ekstensif” di dalam bagian utara lalu selatan wilayah kantong tersebut. (REUTERS/Ronen Zvulun)

Dua hari pasca Awal Menteri negara Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pencabutan blokade menghadapi Gaza, situasi dalam lapangan menunjukkan kenyataan berbeda. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan tanah Israel masih menghalangi masuknya bantuan makanan ke wilayah yang digunakan sedang dilanda kelaparan ekstrem, memperparah krisis kemanusiaan yang mana sudah berlangsung tambahan dari sebelas minggu. (REUTERS/Stringer)

Hingga Selasa (20/5/2025), belaka lima truk bantuan yang berhasil mencapai Gaza, namun distribusinya belum diizinkan oleh otoritas Israel, kata Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Kesepahaman Urusan Humanitarian (OCHA) pada konferensi pers ke Jenewa. Sementara itu, sekitar 100 truk bantuan lainnya telah lama disetujui untuk masuk, namun belum diberi izin menyeberang. (REUTERS/Stringer)

Sementara pihak berwenang negara Israel mengeklaim bahwa 93 truk telah dilakukan memasuki Wilayah Gaza pada hari yang digunakan sama, mereka tidak ada memberikan informasi apakah muatan berbentuk makanan dan juga obat-obatan yang dimaksud telah terjadi diizinkan untuk dibagikan untuk warga. (REUTERS/Stringer)

Sebelumnya, PBB telah terjadi lama menyatakan Gaza, dengan populasi sekitar 2,3 juta, membutuhkan setidaknya 500 truk bantuan lalu barang-barang komersial setiap hari. Selama perang, truk-truk yang menyebabkan bantuan telah lama menanti berminggu-minggu lalu berbulan-bulan di dalam perbatasan Daerah Gaza untuk masuk. (REUTERS/Hatem Khaled)

Tiga negara besar sekutu negeri Israel – Inggris, Kanada, juga Prancis – pada Awal Minggu (19/5) juga mengeluarkan ancaman sanksi terhadap pemerintahan Pertama Menteri negara Israel Benjamin Netanyahu, apabila negara yang disebutkan tiada menghentikan ofensif militer barunya di Wilayah Gaza serta mencabut pembatasan melawan bantuan kemanusiaan. (REUTERS/Hatem Khaled)

Langkah ini menandai tekanan internasional paling keras sejauh ini terhadap negeri Israel dari sekutu tradisionalnya pada Barat, yang dimaksud selama ini mengupayakan hak tanah Israel untuk mempertahankan diri namun saat ini menafsirkan eskalasi serangan sebagai tak proporsional lalu melanggar hukum internasional. (COGAT/Handout via REUTERS)







Artikel ini disadur dari Potret Truk Bantuan Tersendat Masuk Gaza, PBB Teriak!