Jakarta – Menteri Kondisi Keuangan Kreatif/Kepala Badan Perekonomian Kreatif (MenEkraf/KaBekraf) Teuku Riefky Harsya mengungkapkan bahwa sektor perekonomian kreatif telah lama bertumbuh secara signifikan lalu berkontribusi besar bagi perekonomian RI.
Dalam 11 tahun terakhir, kata dia, kontribusi sektor kegiatan ekonomi kreatif pada item domestik bruto (PDB) RI meningkat lebih banyak dari 2 kali lipat. Jumlahnya mencapai lebih besar dari Rp1.500 triliun, juga tingkat penyerapan jumlah keseluruhan tenaga kerja tembus 26,5 jt pemukim pada akhir tahun 2024.
Kemudian nilai ekspor komoditas kreatif pun melonjak sekitar 67% dari US$15 miliar pada tahun 2023 berubah jadi lebih lanjut dari US$25 miliar pada akhir tahun 2024. Skor tambah dari sektor dunia usaha kreatif mengambil bagian melonjak sekitar 119%, dari Rp700 triliun bermetamorfosis menjadi Rp1.500 triliun.
Riefky memaparkan pemerintah memiliki target sektor sektor ekonomi kreatif menyumbang 8% terhadap Pendapatan Domestik Bruto serta mengangkat tenaga kerja lebih lanjut dari 27 jt di 5 tahun ke depan. Selain itu, ia berharap sektor ekraf dapat meningkat sebagai motor ekspor serta pembangunan ekonomi nasional.
“Ini adalah komitmen kolektif untuk berubah menjadi perekonomian kreatif sebagai mesin baru peningkatan dunia usaha nasional,” ucapannya ketika Launching OJK Infinity 2.0 & Penandatanganan Kesepahaman Bersama antara Kemenekraf/Bekraf dan juga OJK, Kamis (24/4/2025).
Selain itu, ia berharap sektor ekraf dapat meningkat sebagai motor ekspor kemudian pembangunan ekonomi nasional. Menurut Riefky, hal yang dimaksud dapat diwujudkan dengan komitmen kolektif beraneka pihak.
Dalam hal ini, Riefky mengemukakan dukungan skema pendanaan, khususnya yang berbasis digital, berubah menjadi kunci di mengupayakan pembaharuan kemudian perkembangan subsektor perekonomian kreatif pada Indonesia.
“Insyaallah dapat lebih tinggi besar lagi. Tapi ini yang tersebut penting sebetulnya yang ditunggu oleh sistem ekologi kita Inovasi Pendanaan ya, khususnya mungkin saja kalau ada pendanaan dengan cara digital kan. Tapi itu yang digunakan kita coba duduk bagaimana tindakan kita butuh waktu untuk duduk. Mudah-mudahan bisa jadi bukan terlalu lama,” ucapnya.
Riefky menerangkan bahwa target sektor seperti animasi atau film yang dimaksud akan mendapatkan dukungan dari pendanaan tambahan ini, prosesnya akan melalui kurasi bersama.
“Kita akan sama-sama kurasi. Artinya kita lantaran kan setiap sektor beda-beda casenya. Artinya kemungkinan besar untuk animasi seperti ini, untuk game seperti mungkin saja ada sedikit sentuhan lain. Kemudian untuk application juga begitu application developer atau mungkin saja bahkan sektor lainnya seperti fashion dan juga lain-lain. Jadi kita sedang duduk,” tandasnya.
Lebih lanjut, Riefky menekankan pemerintah terus menjalin komunikasi dengan para pelaku habitat dunia usaha kreatif melalui beraneka asosiasi. Dengan demikian, skema pendanaan ini dapat dirancang menjadi aplikatif guna menjawab keperluan para pelaku kegiatan ekonomi kreatif ke Negara Indonesia sepenuhnya.
Artikel ini disadur dari Menteri Ekraf: Sektor Ekonomi Kreatif Sumbang Rp1.500 T ke PDB RI