JAKARTA – Kanada berminat mengucurkan penanaman modal untuk membantu transisi energi dalam Indonesia. Langkah ini diharapkan segera terwujud setelahnya pengesahan perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) antara kedua negara
“(Perjanjian FTA) sekarang prosesnya akan diratifikasi, mungkin saja sebelum akhir tahun. Saya pikir itu akan menjadi katalis besar untuk mengejar kepentingan yang tersebut telah kuat dalam Kanada, untuk berinvestasi dalam Indonesia,” kata President of Canada ASEAN Business Council Wayne Farmer, di dalam Menara Kadin, Ibukota Selatan, hari terakhir pekan (7/3) lalu.
Wakil Ketua Umum Kadin Lingkup Hubungan Luar Negeri Bernardino M Vega menegaskan bahwa energi menjadi salah satu sektor utama yang dimaksud akan datang dikembangkan menyusul perjanjian kedua negara. Kanada siap berinvestasi dalam sektor bidang energi terbarukan (EBT) mulai dari gas alam cair (LNG), nuklir, hingga teknologi untuk penangkapan lalu penyimpanan karbon.
“Untuk transisi energi, Kanada memiliki teknologi yang mana mampu membantu Indonesia, baik sebagai pembangunan ekonomi maupun dengan kolaborasi untuk meningkatkan energi terbarukan pada Indonesia,” jelas Bernardino.
Bahklan, kata dia, Kanada juga mengamati kesempatan untuk terlibat pada inisiatif transisi energi yang dimaksud lebih banyak luas di tempat ASEAN. “Kanada ingin dilibatkan, jadi triangulasi antara inisiatif bilateral lalu multilateral,” ujarnya.