tanah Israel serang pos penjaga perdamaian pada Lebanon, PBB kecam keras

tanah negeri Israel serang pos penjaga perdamaian pada Lebanon, PBB kecam keras

Beirut/Istanbul – Misi penjaga perdamaian PBB di dalam Lebanon (UNIFIL) menyatakan bahwa perimeter ke salah satu pos mereka itu di Lebanon selatan terkena "serangan langsung" tentara Zionis negara Israel pada 13 Mei lalu.

Dalam pernyataan UNIFIL, Rabu (14/5), misi yang dimaksud menyatakan "keprihatinan melawan tindakan agresif tentara negara Israel yang tersebut melibatkan personel lalu aset UNIFIL ke dekat Garis Biru baru-baru ini," merujuk pada garis demarkasi antara Lebanon kemudian Israel.

Insiden ini berubah jadi yang mana pertama kalinya tempat UNIFIL terkena serangan secara langsung sejak gencatan senjata antara negeri Israel kemudian Lebanon berlaku pada 27 November 2024.

UNIFIL memaparkan bahwa dia mencatat "sekurangnya empat insiden lain yang dimaksud melibatkan angkatan darat negara Israel ke dekat posisinya dalam sepanjang Garis Biru".

"Akhir-akhir ini, UNIFIL memantau adanya perilaku agresif oleh tentara negara Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian yang digunakan melaksanakan aktivitas operasional sesuai dengan Resolusi Dewan Security PBB Nomor 1701," menurut pasukan PBB itu.

Sebelumnya pada Selasa (13/3), pasukan penjaga perdamaian PBB yang tersebut berpatroli dengan tentara Lebanon pada dekat kota Maroun Al-Ras melaporkan telah dilakukan diincar "dengan laser dari titik militer negara Israel ke dekat mereka".

Dalam insiden lainnya di selatan wilayah Alma Ash-Shaab pada 7 Mei, pancaran laser ditembakkan dari dua tank Merkava tanah Israel ke sebuah patroli UNIFIL.

"Ketika patroli mulai bergerak, sebuah pesawat nirawak mengintai lima meter di menghadapi merekan dan juga membuntuti pergerakan patroli sepanjang satu kilometer," kata UNIFIL.

Terpisah, pesawat nirawak lain dilaporkan mengintai sebuah pos UNIFIL dalam timur kota Houla.

UNIFIL mengutuk semua tindakan yang disebutkan serta mengingatkan bahwa "semua pihak, menurut tanggung jawab masing-masing, harus merawat keamanan lalu keselamatan personel dan juga properti PBB dan juga menghormati kekebalan aset PBB sepanjang waktu".

Sebuah gencatan senjata yang digunakan rapuh berlaku ke Lebanon sejak November tahun lalu, sehingga mengakhiri peperangan lintas batas antara negara Israel serta Hizbullah yang mana meningkat menjadi konflik besar pada September 2024.

Pemerintah Lebanon melaporkan hingga 3.000 kali pelanggaran gencatan senjata oleh Israel, diantaranya tewasnya hampir 200 warga kemudian cedera terhadap 500 warga lainnya.

Menurut kesepakatan gencatan senjata, negeri Israel seharusnya mendebarkan penuh semua pasukannya dari Lebanon selatan pada 26 Januari 2025, namun tenggat yang disebutkan diperpanjang hingga 18 Februari setelahnya negara Israel menolak patuh.

Meski demikian, tanah Israel masih mempertahankan sikap militernya di dalam lima pos perbatasan dengan Lebanon.

Sumber: Anadolu

Artikel ini disadur dari Israel serang pos penjaga perdamaian di Lebanon, PBB kecam keras