DKI Jakarta – Tim Woodball Indonesia meraih satu medali emas juga dua medali perak pada kompetisi Taiwan Open 2025, sehingga menegaskan kedudukan Negara Indonesia sebagai kekuatan utama woodball pada Asia Tenggara.
“Kami memang benar berharap menyebabkan pulang dua emas, namun hasil ini permanen patut dibanggakan. Ini adalah menunjukkan kekuatan regional kita juga berubah menjadi unsur evaluasi untuk SEA Games (di Thailand) nanti,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Woodball Negara Indonesia (PB IWbA) Aang Sunadji, pada penjelasan tertoreh dalam DKI Jakarta pada Jumat.
Medali emas dipersembahkan oleh tim stroke putri yang digunakan diperkuat Dwi Tiga Putri, Siti Masithah, Celsy Silviana, juga Febriyanti.
Sementara dua medali perak diraih oleh regu stroke putra yang dimaksud diperkuat Marga Nugraha, Ahris Sumariyanto, M. Indaka Pia R, kemudian Ahmad Yopi S, dan juga Siti Masithah dari single stroke putri.
Aang menyoroti cuaca kemudian pembaharuan aturan pertandingan di dalam Taiwan, dari 12 fairway berubah menjadi 6 per sesi, yang mana disebutnya tantangan tambahan bagi atlet.
Ia menyatakan akan segera berkoordinasi dengan technical delegate dan juga Federasi Internasional Woodball (IWBF) mengenai kepastian regulasi kompetisi ke depan.
Indonesia adalah negara Asia Tenggara terbaik ke Taiwan Open 2025.
Satu-satunya kekalahan yang tersebut diderita pasukan Merah Putih berasal ari tuan rumah Taiwan, negara selama woodball yang digunakan tidak ada ambil bagian di SEA Games.
“Secara performa, kami sangat optimistis. Jika konsistensi ini terjaga, prospek berubah menjadi juara umum di SEA Games sangat terbuka,” kata Aang.
Untuk mempertahankan performa dan juga mengasah kemampuan, pasukan Woodball Indonesia akan mengikuti Tanah Melayu Open, Singapore Open, Thailand Open, Tanah Air Open, Asian Cup, dan juga Korean Open.
Artikel ini disadur dari Indonesia raih emas dan perak dari turnamen woodball di Taiwan
