Daftar juara Turnamen sepak bola Indonesia dari masa ke masa

Daftar juara Turnamen sepak bola Indonesia dari masa ke masa

DKI Jakarta – Sepak bola sudah pernah bermetamorfosis menjadi bagian penting dari hidup warga Indonesia sejak era kolonial. Kompetisi resmi pertama dimulai pada 1931 dengan nama Perserikatan, yang diinisiasi oleh tujuh klub sekaligus berubah jadi cikal akan datang berdirinya Persatuan Sepakraga Seluruh Tanah Air (PSSI) di dalam Yogyakarta.

Tujuh klub yang dimaksud adalah PSIM Yogyakarta, VIJ DKI Jakarta (kini Persija), BIVB Bandung (cikal akan segera Persib), IVBM Magelang (PPSM), MVB Madiun (PSM Madiun), SIVB Surabaya (Persebaya), juga VVB Solo (Persis). VIJ Ibukota menjadi juara pertama Perserikatan kemudian tercatat sebagai pengoleksi peringkat terbanyak pada era kompetisi amatir yang disebutkan dengan sembilan titel.

Sepanjang sejarahnya, kompetisi sepak bola Nusantara mengalami beraneka pembaharuan nama juga format. Dari Kejurnas PSSI, Divisi Utama, hingga akhirnya Perserikatan dilebur dengan kompetisi semi-profesional Galatama menjadi Kompetisi Tanah Air pada tahun 1994. Sejak itu, sistem liga profesional mulai diberlakukan dalam Tanah Air.

Kompetisi terus mengalami dinamika seiring perkembangan zaman lalu tantangan internal. Setelah era Divisi Utama berakhir pada 2007, muncul Indonesia Super League (ISL). Namun, dualisme kompetisi sempat berjalan pada awal 2010-an dengan lahirnya Kompetisi Primer Indonesia (LPI). Puncaknya, pada 2015, Indonesia disanksi FIFA akibat intervensi pemerintah terhadap PSSI, sehingga kompetisi resmi dihentikan.

Sejak 2017, kompetisi sepak bola profesional kembali berjalan stabil dengan nama Turnamen 1 sebagai kasta tertinggi lalu Kejuaraan 2 sebagai kasta kedua.

Jika dirunut dari era Perserikatan hingga Kejuaraan 1, Persija Ibukota Indonesia menjadi klub dengan gelar kejuaraan terbanyak, yakni 11 trofi. Disusul Persebaya Surabaya juga Persib Bandung delapan gelar, kemudian Persis Solo tujuh gelar.

Daftar juara Kompetisi Negara Indonesia dari masa ke masa

  • 1994/1995 – Persib Bandung (pelatih: Indra Thohir)
  • 1995/1996 – Bandung Raya (pelatih: Henk Wullems)
  • 1996/1997 – Persebaya Surabaya (pelatih: Rusdy Bahalwan)
  • 1997/1998 – Kompetisi tiada selesai akibat krisis politik
  • 1998/1999 – PSIS Semarang (pelatih: Edy Paryono)
  • 1999/2000 – PSM Makassar (pelatih: Syamsuddin Umar)
  • 2000/2001 – Persija Ibukota (pelatih: Sofyan Hadi)
  • 2001/2002 – Petrokimia Putra (pelatih: Serghei Dubrovin)
  • 2002/2003 – Persik Kediri (pelatih: Jaya Hartono)
  • 2003/2004 – Persebaya Surabaya (pelatih: Jacksen Tiago)
  • 2004/2005 – Persipura Jayapura (pelatih: Rahmad Darmawan)
  • 2005/2006 – Persik Kediri (pelatih: Daniel Roekito)
  • 2007/2008 – Sriwijaya FC (pelatih: Rahmad Darmawan)
  • 2008/2009 – Persipura Jayapura (pelatih: Jacksen Tiago)
  • 2009/2010 – Arema Tanah Air (pelatih: Robert Alberts)
  • 2010/2011 – Persipura Jayapura (pelatih: Jacksen Tiago)
  • 2011/2012 – Semen Padang (pelatih: Suhatman Imam) – juara IPL, diakui akibat dualisme
  • 2012/2013 – Persipura Jayapura (pelatih: Jacksen Tiago)
  • 2013/2014 – Persib Bandung (pelatih: Djadjang Nurdjaman)
  • 2015 – Kompetisi tiada diselenggarakan akibat sanksi FIFA
  • 2016/2017 – Bhayangkara FC (pelatih: Simon McMenemy)
  • 2017/2018 – Persija Ibukota Indonesia (pelatih: Stefano Cugurra)
  • 2018/2019 – Bali United (pelatih: Stefano Cugurra)
  • 2019/2020 – Kompetisi dihentikan oleh sebab itu pandemi COVID-19
  • 2021/2022 – Bali United (pelatih: Stefano Cugurra)
  • 2022/2023 – PSM Makassar (pelatih: Bernardo Tavares)
  • 2023/2024 – Persib Bandung (pelatih: Bojan Hodak)
  • *(Kemungkinan besar) 2024/2025 – Persib Bandung (pelatih: Bojan Hodak)

Tidak ada satu dominasi

Sejak Kompetisi Indonesi dimulai pada 1994, tidaklah ada klub yang dimaksud benar-benar mendominasi setiap musim. Persipura Jayapura tercatat sebagai klub paling sukses pada era liga dengan empat gelar kejuaraan (2005, 2009, 2011, 2013). Sementara klub seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, kemudian Persebaya Surabaya juga meraih lebih banyak dari satu gelar kejuaraan di periode yang digunakan sama.

Turbulensi pada penyelenggaraan kompetisi sempat berlangsung di beberapa musim. Musim 1997/98 tidak ada rampung akibat krisis politik. Musim 2015 dihentikan akibat sanksi FIFA. Sementara pada musim 2020, kompetisi dihentikan lantaran pandemi Virus Corona yang mana melanda dunia, satu di antaranya Indonesia.

Dengan bervariasi tantangan yang dihadapi, eksistensi liga sepak bola Negara Indonesia kekal terjaga hingga ketika ini. Kompetisi Turnamen 1 terus berbenah dan juga berubah menjadi harapan besar di mengangkat kualitas sepak bola nasional pada level regional kemudian internasional.

Calon juara musim ini
Pada musim 2024/2025 ini, Persib Bandung berkemungkinan meraih gelar kejuaraan juara secara back to back. Maung Bandung hanya sekali membutuhkan dua poin untuk menyegel penghargaan juara Kompetisi 1 Negara Indonesia 2024/2025, pasca pesaing terdekatnya Persebaya diimbangai 1-1 oleh Arema Malang dalam Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Mulai Pekan (28/4).

Persib kokoh pada puncak klasemen dengan 64 poin dari 30 pertandingan, atau 11 poin ke berhadapan dengan peringkat kedua Dewa United lalu Persebaya Surabaya pada sikap ketiga.

Secara matematis, skuad asuhan Bojan Hodak cuma membutuhkan tambahan dua poin dari empat laga tersisa untuk mengunci peringkat juara.

Persib berpeluang lebih banyak cepat menyegel peringkat juara apabila meraih kemenangan pada waktu bertandang ke domicile Malut United pada pekan ke-31 Kejuaraan 1 Indonesia.

Artikel ini disadur dari Daftar juara Liga sepak bola Indonesia dari masa ke masa