Bukan Cuma Fisik dan Mental, WHO Akui Pentingnya Kesehatan Rohani

World Health Organization leaders at a press briefing on COVID-19, held on March 6 at WHO headquarters in Geneva. Here's a look at its history, its mission and its role in the current crisis.

Kesehatan rohani merupakan aspek penting dari kesehatan secara keseluruhan, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan definisi dan pemahaman yang komprehensif tentang hal ini. Memahami definisi kesehatan rohani menurut WHO sangat krusial bagi kita untuk menjaga kesejahteraan diri dan orang-orang di sekitar kita. Artikel ini akan membahas secara detail apa yang dimaksud dengan kesehatan rohani menurut WHO, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta bagaimana kita dapat menjaganya.

Definisi Kesehatan Rohani Menurut WHO

WHO tidak memberikan definisi tunggal dan singkat untuk kesehatan rohani. Namun, pemahaman tentang kesehatan rohani menurut WHO tersirat dalam berbagai publikasi dan pedoman mereka. Secara umum, kesehatan rohani merujuk pada kemampuan individu untuk menghadapi tekanan hidup, merealisasikan potensi diri, berkontribusi pada masyarakat, dan merasakan kebahagiaan dan kepuasan hidup. Ini mencakup aspek emosional, sosial, dan spiritual individu. Bukan sekadar ketiadaan penyakit mental, tetapi merupakan keadaan kesejahteraan yang memungkinkan individu untuk berfungsi secara optimal dalam berbagai aspek kehidupan.

Aspek-Aspek Kesehatan Rohani

Kesehatan rohani merupakan konsep yang multidimensi. Beberapa aspek kunci yang dipertimbangkan dalam konteks kesehatan rohani menurut WHO antara lain:

1. Kesejahteraan Emosional

Meliputi kemampuan untuk mengelola emosi secara efektif, seperti mengatasi stres, kecemasan, dan depresi. Individu dengan kesehatan rohani yang baik mampu mengenali, menerima, dan mengelola emosi mereka dengan sehat, tanpa membiarkan emosi negatif menguasai hidup mereka.

2. Kesejahteraan Sosial

Mencakup kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan sosial yang sehat dan bermakna. Ini termasuk kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, berempati, dan bekerja sama dengan orang lain. Keterlibatan dalam komunitas dan jaringan sosial yang suportif merupakan faktor penting dalam kesehatan rohani menurut WHO.

3. Kesejahteraan Spiritual

Meskipun tidak selalu terkait dengan agama, kesejahteraan spiritual berkaitan dengan pencarian makna dan tujuan hidup. Ini bisa mencakup keyakinan pribadi, nilai-nilai, dan hubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri. Menemukan makna dan tujuan hidup dapat memberikan rasa kepuasan dan kebahagiaan yang mendalam, yang merupakan bagian integral dari kesehatan rohani menurut WHO.

4. Ketahanan (Resiliensi)

Kemampuan untuk pulih dari kesulitan dan tantangan hidup merupakan aspek penting dari kesehatan rohani. Individu dengan ketahanan yang tinggi mampu menghadapi tekanan dan trauma tanpa mengalami dampak negatif yang berkepanjangan. Pengembangan resiliensi merupakan bagian penting dari upaya menjaga kesehatan rohani menurut WHO.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Rohani

Berbagai faktor dapat mempengaruhi kesehatan rohani seseorang. Beberapa faktor tersebut meliputi:

  • Faktor Genetik: Predisposisi genetik terhadap kondisi kesehatan mental tertentu dapat mempengaruhi kesehatan rohani.
  • Faktor Lingkungan: Lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya dapat secara signifikan mempengaruhi kesehatan rohani. Trauma masa kecil, kekerasan, dan diskriminasi dapat berdampak negatif.
  • Faktor Gaya Hidup: Pola makan yang sehat, olahraga teratur, dan cukup tidur sangat penting untuk kesehatan rohani. Konsumsi alkohol dan narkoba dapat merusak kesehatan rohani.
  • Sistem Dukungan Sosial: Ketersediaan keluarga dan teman yang suportif sangat penting untuk menjaga kesehatan rohani.
  • Akses terhadap Layanan Kesehatan Mental: Akses yang mudah dan terjangkau terhadap layanan kesehatan mental yang berkualitas sangat penting untuk mengatasi masalah kesehatan mental dan menjaga kesehatan rohani.

Menjaga Kesehatan Rohani Menurut WHO

Menjaga kesehatan rohani membutuhkan upaya yang konsisten dan komprehensif. Beberapa strategi yang direkomendasikan berdasarkan prinsip kesehatan rohani menurut WHO meliputi:

  • Menjalani gaya hidup sehat: Makan makanan bergizi, olahraga teratur, dan tidur cukup sangat penting.
  • Membangun hubungan sosial yang positif: Berinteraksi dengan orang-orang yang mendukung dan positif.
  • Mempelajari teknik manajemen stres: Praktik mindfulness, yoga, atau meditasi dapat membantu.
  • Mencari bantuan profesional jika dibutuhkan: Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater jika mengalami masalah kesehatan mental.
  • Mencari makna dan tujuan hidup: Melibatkan diri dalam aktivitas yang bermakna dan memberikan kepuasan.

Kesimpulan

Kesehatan rohani merupakan aspek penting dari kesehatan secara keseluruhan, dan pemahaman tentang kesehatan rohani menurut WHO sangat penting untuk menjaga kesejahteraan diri. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhinya dan menerapkan strategi yang tepat, kita dapat meningkatkan kesehatan rohani dan menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan bermakna. Ingatlah bahwa meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan, tetapi bukti keberanian untuk menjaga kesehatan mental dan rohani kita.