Daftar Isi
- 1. Mudah Lapar, tapi Berat Badan Menurun
- 2. Sering Kelelahan
- 3. Penglihatan Buram dan juga Sering Sakit Kepala
- 4. Sering Haus serta Buang Air Kecil
- 5. Luka dalam Kulit Sulit Sembuh atau Menghilang
- 6. Kaki serta Tangan Sering Kesemutan
- 7. Perubahan Kulit
- 8. Sering Mengalami Infeksi Jamur
- 9. Gusi Berdarah
Jakarta – Mengonsumsi gula berlebih dapat membahayakan kebugaran tubuh. Terlebih, apabila Anda bukan mengimbanginya dengan asupan buah, sayuran, dan juga nutrisi seimbang maka hal itu dapat menyebabkan lonjakan kadar gula atau dikenal hiperglikemia.
Kendati demikian, tak sejumlah warga yang menyadari tanda-tanda tubuh yang mana mengalami kelebihan atau overdosis gula. Hal ini penting untuk diketahui sebagai langkah pencegahan sejak dini juga mengelak risiko komplikasi akibat kadar gula darah yang mana tinggi.
Lantas, apa belaka tanda-tanda tubuh kelebihan gula?
1. Mudah Lapar, tapi Berat Badan Menurun
Penderita gula darah besar cenderung banyak mengalami lapar atau polifagia. Namun, catatan Cleveland Clinic menemukan bahwa penderita gula darah tinggi mengalami penurunan berat badan yang mana signifikan meskipun berbagai makan.
“Hal ini disebabkan oleh tubuh yang tiada mendapat energi dari sumber yang mana diinginkan. Dengan demikian, energi beralih ke otot serta lemak,” jelas Ahli Diet, Lori Zanini, beberapa waktu lalu.
“Saat tubuh mulai memecah otot juga lemak untuk menghasilkan kembali energi, Anda mengalami penurunan berat badan yang digunakan tak sehat,” imbuhnya.
Selain inovasi berat badan juga nafsu makan, penderita gula darah tinggi cenderung banyak mengalami lemah otot dan juga kerap terjatuh.
2. Sering Kelelahan
Sering merasa lelah adalah salah satu tanda gula darah pada tubuh bukan terkontrol.
“Sederhananya, sewaktu tubuh tak memproses insulin dengan baik atau jumah insulin bukan cukup, gula akan menetap di di darah juga bukan masuk ke di sel untuk digunakan sebagai energi,” kata Zanini.
3. Penglihatan Buram kemudian Sering Sakit Kepala
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), kadar gula darah yang tersebut tinggi dapat menyebabkan pembengkakan lensa ke mata akibat cairan bocor.
Pembengkakan lensa yang disebutkan diklaim dapat mengubah bentuk lensa sehingga penglihatan buram kemudian sulit fokus. Selain itu, penderita kadar gula darah besar juga akan rutin mengalami sakit kepala.
4. Sering Haus juga Buang Air Kecil
Sering merasa haus dan juga buang air kecil adalah salah satu tanda umum tubuh mengandung terlalu sejumlah gula. Melansir dari Everyday Health, terlalu kerap buang air kecil menandakan bahwa perih sudah ada “bekerja terlalu keras” untuk membuang kelebihan glukosa.
5. Luka ke Kulit Sulit Sembuh atau Menghilang
Menurut NIDDK, luka; goresan; hingga memar pada penderita kadar gula darah membesar akan lambat atau sulit sembuh. Sebab, diabetes yang mana menghancurkan saraf dapat memengaruhi sirkulasi darah sehingga menunda penyembuhan luka akibat aliran darah bukan cukup.
Dalam beberapa kasus, luka ringan pada penderita penyakit kencing manis lebih lanjut rentan terhadap infeksi. Akibatnya, luka ringan yang dimaksud mampu meningkatkan risiko kaki diamputasi.
6. Kaki lalu Tangan Sering Kesemutan
Gula darah yang tersebut tidaklah terkontrol dapat menyebabkan kehancuran saraf atau neuropati diabetik.
Melansir dari Everyday Health, neuropati diabetik yang disebutkan menyebabkan gejala terdiri dari sensasi kesemutan atau bahkan berakhir rasa di kaki dan juga tangan.
Dalam beberapa kasus, penderita kadar gula membesar juga kerap mengalami nyeri kaki dan juga tangan, teristimewa pada waktu malam hari.
7. Perubahan Kulit
Menurut American Diabetes Association (ADA), umumnya lapisan kulit penderita penyakit gula akan muncul kutil. Selain itu, beberapa jumlah area kulit, teristimewa dalam bagian belakang leher, tangan, ketiak, dan juga wajah juga akan menebal juga gelap.
Zanini mengatakan, pembaharuan pada lapisan kulit yang dimaksud dapat berubah menjadi pertanda dari ketahanan insulin dan juga peringatan keras kadar gula darah meningkat.
8. Sering Mengalami Infeksi Jamur
Menurut ADA, hiperglikemia dapat menyebabkan para penderita sakit diabetes rentan terkena infeksi jamur di area genital yang digunakan disebabkan oleh candida albicans.
Menurut Pusat Pengendalian serta Pencegahan Penyakit (CDC), gejala infeksi jamur pada perempuan umumnya dalam bentuk vagina gatal, kemerahan atau nyeri, nyeri pada waktu berhubungan seksual, nyeri ketika buang air kecil, dan juga keputihan yang kental dan juga bukan normal.
Meskipun infeksi jamur rutin terbentuk pada penduduk yang bukan menderita diabetes, memiliki lebih lanjut berbagai glukosa pada darah menyebabkan Anda berisiko lebih banyak membesar terkena penyakit tersebut.
“Ragi memakan glukosa, kemudian apabila gula darah Anda tinggi, maka lebih banyak berbagai glukosa pada saluran kemih,” jelas Ahli Endokrinologi ke MemorialCare South County Kidney and Endocrine Center, Rail Bandukwala.
9. Gusi Berdarah
NIDDK menyatakan bahwa penyakit gusi adalah salah satu bagian dari komplikasi diabetes yang mana memproduksi diabetes lebih lanjut sulit dikendalikan. Sebab, respons tubuh terhadap infeksi adalah melegakan tambahan berbagai glukosa ke di aliran darah.
Saat kadar gula tinggi, zat glukosa pada air liur juga turut meningkat. Semakin banyak zat glukosa, semakin berbagai pula bakteri yang digunakan bergabung dengan makanan ke mulut untuk membentuk plak lalu menyebabkan penyakit gusi.
Melansir dari Mayo Clinic, apabila tidaklah diatasi, penyakit ini dapat berprogres menjadi periodontitis, yang dapat menyebabkan gusi terlepas dari gigi, munculnya nanah atau bisul, atau bahkan gigi tanggal.
Next Article Awas Diabetes, 6 Buah Hal ini Punya Kandungan Gula yang Tinggi
Artikel ini disadur dari 9 Tanda Tubuh Overdosis Gula, Sering Lapar Salah Satunya