Ibukota – Mempertahankan keseimbangan tubuh tidak sekadar masalah pola makan atau olahraga rutin. Ada berbagai unsur kecil yang digunakan banyak luput dari perhatian, salah satunya adalah ancaman infeksi parasit.
Parasit merupakan organisme kecil yang dimaksud hidup dengan bergantung pada makhluk lain, satu di antaranya manusia, untuk mendapatkan makanan dan juga bertahan hidup. Keberadaan parasit dalam di tubuh bisa saja menyebabkan beragam gangguan mental kesehatan, mulai dari infeksi ringan hingga penyakit serius.
Dari sekian sejumlah jenis parasit yang tersebut ada di dunia, ada tiga jenis utama yang mana diketahui dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Berikut penjelasannya:
1. Ektoparasit
Ektoparasit adalah jenis parasit yang digunakan hidup pada permukaan tubuh manusia. Mereka dapat menempel atau bahkan masuk sedikit ke pada lapisan kulit dan juga bertahan hidup di jangka waktu lama, mulai dari beberapa minggu hingga berbulan-bulan. Biasanya, ektoparasit mengisap darah dari inangnya sebagai sumber makanan.
Selain menyebabkan rasa tiada santai seperti gatal kemudian iritasi kulit, ektoparasit juga dapat berubah jadi pembawa (vektor) penyakit menular. Beberapa contoh ektoparasit yang dimaksud bisa jadi menjangkit manusia antara lain:
- Kutu (lice)
- Kutu loncat (fleas)
- Tungau (mites)
- Kutu serangga (ticks)
2. Helminth
Helminth adalah parasit berukuran besar yang dimaksud biasanya berbentuk seperti cacing. Pada fase dewasa, helminth sanggup dilihat dengan mata telanjang. Tidak semua helminth bersifat parasit lantaran ada beberapa jenis yang digunakan mampu bertahan hidup tanpa bergantung pada inang. Namun, helminth parasit dapat menyebabkan berubah-ubah penyakit pada saat berhasil masuk kemudian tumbuh pada di tubuh manusia.
Helminth biasanya hidup ke saluran pencernaan, tetapi pada beberapa kasus, mereka itu mampu menyebar ke darah, sistem limfatik atau jaringan ke bawah kulit. Saat hidup di dalam di tubuh, mereka dapat mengganggu fungsi organ juga menyebabkan infeksi serius. Contoh helminth yang mana dapat menginfeksi manusia meliputi:
- Cacing pipih (flatworms)
- Cacing berduri kepala (thorny-headed worms)
- Cacing gelang (roundworms)
3. Protozoa
Protozoa adalah organisme bersel satu yang sangat kecil kemudian dapat hidup secara bebas atau bergantung pada inang. Setelah masuk ke di tubuh manusia, protozoa dapat tumbuh biak dengan cepat, sehingga total merek bertambah dan juga menyebabkan infeksi serius.
Penularan protozoa umumnya berlangsung melalui jalur fekal-oral, yaitu sewaktu seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang digunakan terkontaminasi kotoran yang mana mengandung protozoa. Selain itu, protozoa juga mampu ditularkan melalui gigitan serangga, seperti nyamuk yang tersebut mengisap darah manusia.
Beberapa jenis protozoa yang bisa jadi menyebabkan penyakit pada manusia antara lain:
- Sarcodina (contohnya amoeba dan juga Entamoeba)
- Mastigophora (seperti Giardia dan juga Leishmania)
- Ciliophora (seperti Balantidium)
- Sporozoa (seperti Plasmodium serta Cryptosporidium)
Cara membatasi paparan parasit
Mencegah lebih lanjut baik daripada mengobati. Untuk menurunkan risiko tertular parasit, ada beberapa langkah simpel yang dapat dilakukan, antara lain:
- Rajin mencuci tangan, khususnya pasca menyentuh hewan atau kotoran hewan.
- Menerapkan teknik penanganan makanan yang mana benar untuk menyavoid konsumsi makanan yang tersebut terkontaminasi.
- Berhati-hati pada waktu berinteraksi dengan hewan yang tersebut mungkin saja mengakibatkan infeksi parasit.
- Menghindari berbagi jarum suntik dengan warga lain.
- Menghindari konsumsi komoditas hewani yang digunakan mentah, seperti ikan, kepiting, daging atau vegetasi air mentah.
- Selalu mencuci buah serta sayuran sebelum dikonsumsi.
- Mengolah air dari sumber luar dengan benar sebelum diminum, misalnya dengan merebus atau menggunakan filter.
Dengan menyimpan kebersihan dan juga menerapkan kebiasaan hidup sehat, risiko infeksi parasit dapat ditekan seminimal mungkin.
Artikel ini disadur dari 3 jenis parasit ini diam-diam bisa menjangkiti tubuh dan picu penyakit