Srinagar, Jammu juga Kashmir – Sedikitnya 26 penduduk tewas pada saat sekelompok pria bersenjata tak dikenal melegakan tembakan ke arah wisatawan pada wilayah Kashmir yang digunakan dikelola India pada Selasa.
Kejadian itu memaksa Awal Menteri Narendra Modi mempersingkat kunjungannya ke Arab Saudi, demikian disampaikan beberapa orang pejabat terhadap Anadolu.
Modi tiba di dalam Jeddah pada Selasa dini hari untuk kunjungan kenegaraan selama dua hari, namun pejabat India mengonfirmasi bahwa ia akan kembali tambahan awal pada Rabu.
Insiden penembakan terbentuk di dalam kawasan Baisaran, Pahalgam, sebuah tujuan wisata populer di dalam wilayah selatan Kashmir yang dimaksud semata-mata dapat diakses dengan berjalan kaki, lalu biasanya padat dikunjungi ketika musim wisata. Pihak berwenang mengumumkan serangan ini sebagai salah satu yang digunakan paling mematikan di beberapa tahun terakhir.
“Tim medis segera dikerahkan lalu rute penyelamatan darurat korban segera dilakukan,” ujar militer India, seraya menambahkan bahwa operasi pencarian dengan dengan polisi “sedang berlangsung, dengan semua upaya difokuskan untuk menangkap para pelaku.”
Sebagian besar orang yang terdampar diketahui merupakan warga negara India dari beraneka negara bagian, meskipun otoritas belum mengumumkan rincian lebih besar lanjut terkait identitas para korban.
Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, secara langsung bertolak ke Srinagar usai memberikan laporan untuk Modi terkait insiden tersebut, kemudian bertemu dengan para pejabat keamanan setempat.
Serangan itu terjadi bertepatan dengan kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, yang tersebut sedang melakukan lawatan selama empat hari di India. Ia juga menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan juga secara langsung menghubungi Modi tak lama pasca serangan terjadi, untuk menyampaikan “belasungkawa terdalam” melawan jatuhnya orang yang terluka jiwa dari warga sipil, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri India.
Wilayah Himalaya yang dimaksud diklaim sepenuhnya baik oleh India maupun Pakistan namun dikuasai sebagian-sebagian oleh tiap-tiap negara, telah lama lama dilanda siklus kekerasan sejak mulainya pemberontakan bersenjata anti-India pada tahun 1989. Kendati demikian, serangan terhadap wisatawan tergolong jarang terjadi.
Pada Juni tahun lalu, sebuah serangan terhadap bus yang dimaksud mengangkut peziarah Hindu menyebabkan kendaraan yang dimaksud jatuh ke jurang dan juga menewaskan sedikitnya sembilan orang.
India mencabut status khusus Kashmir pada tahun 2019, kemudian membagi wilayah yang disebutkan berubah menjadi dua wilayah administrasi federal — Jammu serta Kashmir, juga Ladakh.
Sejumlah organisasi ke Jammu dan juga Kashmir menyerukan aksi mogok massal pada Rabu sebagai bentuk berunjuk rasa melawan pembunuhan tersebut.
“Umat Islam Jammu juga Kashmir melalui Mutahida Majlis Ulema, sebagai bentuk dukungan serta solidaritas terhadap keluarga korban, menyerukan penduduk Jammu kemudian Kashmir untuk melakukan mengkritik damai menghadapi kejahatan keji itu melalui aksi tutup kegiatan besok,” ujar Mirwaiz Umar Farooq, ulama tertinggi dalam Kashmir, di sebuah pernyataan.
Sumber: Anadolu
Artikel ini disadur dari 26 tewas dalam serangan bersenjata di daerah wisata Kashmir, India